Translate

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Biografi ‘Ubur-ubur’: Cewek cuek yang hobi keluyuran dan susah dicari karena suka menghilang seenaknya.Sering banget diomelin teman,sahabat, en ortu karena hobinya yang menurut mereka riskan. Seorang kuli (karena blom jadi bos) yang terkadang menulis tentang cerita perjalanannya hanya karena dia pelupa dan takut memori di otaknya sudah full. Baginya jika buku adalah jendela dunia maka perjalanan adalah pintu dunia.
 

Sunday, February 8, 2015

Paradise di pulau Maratua

1 comments
Sisi lain pulau Maratua. tanpa editan, cuma pake kamera pocket usang.
Luas pulau Maratua jauh lebih luas dibandingkan pulau-pulau lain di kepulauan Derawan. Kalo pulau lain bisa dikelilingi jalan kaki ga sampe seharian, lah kalo Maratua, ga semua pesisirnya adalah pantai, kombinasi antara karang dan hutan, uda gitu luas banget. gue cuma jalan kaki ke pusat kampungnya aja uda gempor, panas membara cuy. Tapi view-nya, liat doongg, luar biasa.

Resort di Maratua

Dermaga resort



Ada sebuah resort di Pulau Maratua yang seinget gue harganya pake US Dollar. Dan yang bikin gue sedih, ownernya adalah orang Malaysia (pegimane bisaaa). Emang si rata-rata pemilik resort di kepulauan Derawan adalah orang asing. Tapi sejak kasus pulau Sipadan dan Ligitan yang deket ma kepulauan Derawan ini di miliki oleh Malaysia, jadi khawatir aja, pulau Maratua yang cantik ini di klaim juga. Dulu waktu pertama kali kesini belum ada penginapan yang dibuat orang lokal untuk tamu yang ke pulau ini. Jadi satu-satunya penginapan cuma di resort itu. Dan mungkin juga karena speedboat ke pulau Derawan jauh en mahal. Sekarang dengar-dengar sudah ada penginapan yang disediakan penduduk lokal seperti di pulau Derawan. Tapi yang buat berat diongkos ke pulau ini adalah biaya sewa speedboat yang luar biasa bikin kantong bolong. Kalo ga rombongan, sewa speedboat sendiri ngalahin ongkos pesawat ke Jepang, suer deh.







 



Diatas adalah foto-foto sisi lain pulau Maratua lagi surut. Kalo lagi pasang, tu pantai putih tenggelem.






Disini bisa nemuin beragam bentuk keong warna warni.

 

Daaannn banyak pohon kelapa haha. Oh indahnya alam negara tropis. Tetep bisa idup walaupun terdampar di pulau antah berantah. Aku jadi ingat waktu di sebuah pantai di padang bay, bali, ada turis Eropa yang sedang asik minum air kelapa langsung dari buah kelapa. Kebetulan aku lagi melakukan hal yang sama. Ketika air kelapanya sudah habis, aku minta pemilik warung untuk membukakan kelapanya, karena aku mau makan degannya. Setelah membuka kelapa milikku, si pemilik warung berinisiatif bertanya kepada si bule untuk membukakan kelapanya juga. Dan dia menolak. Awalnya kupikir karena dia ga suka degan. Belakangan aku baru tau, ternyata dia ga tau kalo selain air kelapa, degan itu bisa dimakan. Setelah aku memberikan separuh deganku padanya, dia berujar kegirangan, bahwa degan itu enak sekali. Awalnya aku bengong dong, ni orang hidup di goa mana ga tau kalo degan itu bisa dimakan dan enak. Temanku yang bule di sebelahku bilang, kalo orang Eropa yang belum pernah ke Asia tidak pernah makan degan, bahkan kemungkinan itu pertama kalinya dia liat buah kelapa secara nyata dan minum airnya langsung dari buahnya.

Suasana kehidupan lokal di pulau Maratua
Sebenarnya pusat kepulauan Derawan ada di pulau Maratua. Disini ada kantor polisi, pegawai daerah, kantor pemerintah, perumahan PNS dan lain-lain. Jalannya pun lebaarrrrr dan panaaasss. Aku sempat keliling kampung cuma mau cari tempat bisa internetan. Disitu ada petunjuk namanya Fasilitas internet kecamatan ato sejenisnya, dan diberi tanda panah masuk ke dalam kampung. Setelah di cari muter-muter, eaalaaahh ga ada komputernya dong, katanya fasilitasnya uda ga ada. Jaman dulu si belum bisa internetan via mobile di kepulauan ini, tapi kalo sekarang kurang tau yak. Bisa jadi suda ada tower di bangun di pulau itu, seperti di pulau Derawan.

O ya di pulau ini ada danau stingless jellyfish juga loh seperti di pulau Kakaban. Nama danaunya, danau Haji Buang. Dan untuk ke danau ini aksesnya ga mudah. Dari pulau Maratua naik ojek ke pangkalan perahu menuju ke Danau Haji Buang. Dan aksesnya ga semudah di pulau Kakaban. Selain itu, di dekat pulau Maratua ada pulau kecil cantik namanya pulau Nabucco. Ada sebuah resort cantik milik orang Jerman disitu. Dijamin ga nyesel ngunjunginnya. Dari Danau Haji Buang bisa bertanya pada orang lokal untuk mengantar ke pulau Nabucco. Tapi karena ini adalah sebuah resort, usahakan untuk makan siang atau nge teh cantik di pulau ini, agar bisa menikmati view cantik dari restonya. Harga makanannya ga terlalu nguras kantong kok. Lihat cantiknya pulau Nabucco disini.

1 comments:

Unknown said...

Hai, Mba Lenny
Boleh tahu berapa biaya nginap di maratua paradise resort (resortnya malaysia)?
dan ge mana cara pesan kamarnya?
Makasih ya, mba

 

Followers