Translate

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Biografi ‘Ubur-ubur’: Cewek cuek yang hobi keluyuran dan susah dicari karena suka menghilang seenaknya.Sering banget diomelin teman,sahabat, en ortu karena hobinya yang menurut mereka riskan. Seorang kuli (karena blom jadi bos) yang terkadang menulis tentang cerita perjalanannya hanya karena dia pelupa dan takut memori di otaknya sudah full. Baginya jika buku adalah jendela dunia maka perjalanan adalah pintu dunia.
 

Sunday, November 18, 2012

Pulau Kakaban, Kalimantan Timur

1 comments
Stingless Jellyfish Danau Kakaban


Pulau Kakaban adalah salah satu pulau favorit ku. Selain Danau Kakaban yang keren dengan ubur-ubur tanpa sengatnya, pulau ini memiliki tebing karang yang cantik di luar pulaunya. Snorkelling di Kakaban menjadi tempat favorit ku. Terumbu karangnya masih bagus, dan ikan-ikannya juga banyak. Ga harus pake acara bawa roti dulu baru ikannya ngumpul.




Di pulau ini sudah terdapat fasilitas jalan kayu yang masi cukup baik. Disediakan pula dua tempat istirahat yang dilengkapi dengan atap. Tapi tidak ada toilet disini. Pernah kutemui ibu-ibu ganti baju disitu, aihhh yang bener aja padahal tu tempat kan ga di tutupi apapun kanan kirinya dan didepan jalan kearah danau. Padahal di bagian gapura masuk ke pulau ini sudah disediakan ruangan kecil semacam tempat ganti baju.










Danau ini cukup luas daaaaannn agak menyeramkan menurutku. Jarang ada orang berani berenang sampai ke ujung-ujung danau. Mungkin karena semakin ke tengah, warna danau semakin hijau pekat. Kakang-kadang aja gue khawatir ada buaya atau makhluk ganas lainnya tiba-tiba nongol. Haha kebanyakan nonton film. Maklum aja, danau ini kan berair payau. Buaya hidup di air payau kan, ya kan :p Tapi kalo dipikir pake logika sih, kalopun ada predator di danau ini, ga mungkin tu ubur-ubur kehilangan daya sengatnya. Kan racun sengatnya pertahanan ubur-ubur terhadap musuh. Kalo daya sengat sudah menghilang, berarti tidak ada hewan membahayakan disekitar situ. Makanya ubur-ubur disitu tumbuh subur hehe.

Terus jangan dibayangkan ubur-ubur disini jenis ubur-ubur gede yang tentakelnya panjang-panjang seperti di lautan pasifik. Setauku ubur-ubur disini ada 4 jenis, rata-rata ukurannya kecil. Dan secara kasat mata yang keliatan beda cuma ada 2, satunya coklat kecil gemuk, yang satunya lagi jenis yang tipis kayak kertas tapi lebaaararr. Sangking tipisnya difoto aja ampe ga keliatan. Tapi yang bentuknya tipis ini lebih unik karena ukuran mereka bisa tumbuh sangat lebar. Pernah temanku ingin di foto lantas memegang ubur-ubur tipis itu keatas permukaan,tubuhnya langsung terbelah dah kayak piring pecah. Gue yang ngeliat jadi merasa bersalah. 



Ubur-ubur mulai naik ke permukaan



Kaki dermaga ditumbuhi sejenis karang warna warni

Sebagian ubur-ubur berada didasar danau dengan posisi terbalik



Kalo ku perhatikan sih, semakin matahari naik, ubur-ubur juga pada naik ke permukaan. Mungkin mereka membutuhkan sinar matahari untuk kelangsungan hidupnya (Googling sendiri ye soal itu). Dan kurasa daya sengat ubur-ubur itu masih ada hanya sangat lemah. Iseng-iseng aku mencoba menaruh tanganku di bagian tentakel ubur-ubur. Aku meletakan tanganku disana agak lama dan menggeseknya pelan-pelan. Tanganku terasa celekit-celekit seperti tersengat listrik bertenaga rendah. Tidak ada efek lain selain terasa celekit-celekit itu. Tapi kalo ku taruh lama-lama sakit juga.

Waktu pertama kali aku mengunjungi danau ini, aku masih bisa melihat karang-karang warna warni yang tumbuh di kaki kayu dermaga. Tapi ketika aku datang lagi mengunjungi danau ini, karang-karang itu sudah hilang.

Dermaga dan gapura masuk pulau Kakaban
Pemandangan dermaga saat air pasang


Pemandangan dermaga saat surut


Tidak jauh dari dermaga, ada tebing karang yang cantik luar biasa

Pulau Kakaban ketika surut


Yang ini sih bulek nyasar lagi sunbathing wkkk


Waktu terbaik untuk snorkelling di tebing pulau Kakaban ketika air di puncak surut. Karena setelah itu air akan segera pasang. Jadi tubuh kita tidak akan terseret arus surut, melainkan mengikuti air yang mulai pasang. Tapi jangan berenang terlalu ujung ya, karena bahaya, arusnya sudah beda. Lebih baik di guide sama penduduk lokal atau tour guide pengalaman.






Enjoy your travel!





1 comments:

nabilla alatthas said...

kak, boleh email aku gak estimasi biaya utk ke kakaban dari samarinda.

nabilla1208@yahoo.com

tq kak.

 

Followers