Bagiku daya tarik utama pulau Derawan adalah penyu hijau yang berkeliaran bebas disini. Dan sangat jinak. Sangat mudah menemukan mereka di pulau ini. Mereka sering sekali muncul ke permukaan untuk mengambil nafas.Suara nafas mereka pun cukup keras di permukaan.Jadi kalo dengar suara nafas penyu, pasti ada penyu disekitar situ. Atau cukup pegang daun pisang aja, kemudian di celupkan ke dalam air, mereka akan datang dengan sendirinya.
Penyu yang ku elus diatas adalah penyu kesayanganku.Dia yang paling jinak, dan kurasa sudah cukup tua.Bagaimana aku bisa membedakan antara penyu ini dengan yang lain?Di tempurung belakang dekat ekornya, ada bekas patahan yang telah tersambung kembali.Tampak di sambungan itu berwarna putih, dan pernah terkoyak.
Kata bang Jon, penyu itu pernah terkena baling-baling kipas perahu.Di elus, bahkan dicium, penyu ini diam saja.Ngerasa kali ya kalo disayang...hehe
Jadi kangen Derawan, kangen sama penyu itu...
Dulu di cottage tempat aku nginap, di dermaga kayunya sering dikasi tali yang diikatkan daun pisang di ujungnya, kemudian daunnya dibiarkan terapung-apung diatas air.Tujuannya agar penyu-penyu menghampiri, dan turis bisa memandangi mereka makan daun pisang dari atas dermaga.
Tapi terakhir aku kesana, tali-tali dengan daun pisang itu sudah jarang ada. Waktu aku tanya ke bang Jon, jawabnya, karena penyu-penyunya jadi disalahgunakan sama orang-orang usil.
Bener juga si.Aku pernah liat, ketika penyu itu lagi asik makan, ditangkap sama mereka.
Diangkat ke atas perahu, dibuat poto2, bahkan mau dibawa pulang.
Gileee ajeee, dikira tu hewan souvenir kali ya!
0 comments:
Post a Comment