Translate

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Biografi ‘Ubur-ubur’: Cewek cuek yang hobi keluyuran dan susah dicari karena suka menghilang seenaknya.Sering banget diomelin teman,sahabat, en ortu karena hobinya yang menurut mereka riskan. Seorang kuli (karena blom jadi bos) yang terkadang menulis tentang cerita perjalanannya hanya karena dia pelupa dan takut memori di otaknya sudah full. Baginya jika buku adalah jendela dunia maka perjalanan adalah pintu dunia.
 

Sunday, November 18, 2012

Buah-buahan unik yang jarang diketahui

5 comments


Ada banyak buah-buahan endemik  yang jarang kita ketahui. Biasanya buah-buahan ini cuma ada di daerah-daerah tertentu dan sifatnya musiman. Karena aku lahir dan besar di Kalimantan, sebagian besar buah-buahan yang ku ketahui adalah buah-buahan endemik disini. Tapi emang dasar hobi ku suka mencicipi sesuatu yang jarang, pasti akan ku update buah-buahan unik di daerah lainnya jika aku berkesempatan mencicipinya. Berikut adalah buah-buahan yang sempat aku cicipi.

Buah kecapi masih bertangkai
buah kecapi tanpa tangkai
Isi buah kecapi
 Buah kecapi ga ada hubungannya ma alat musik kecapi yaaa. Buah kecapi adalah buah favorit ku sewaktu masih SD. Dulu sering ngambilin buah kecapi yang jatuh dari pohon tetangga hehe. Pohonnya besar dan terkesan angker. Sekarang aku sudah tidak terlalu menyukai buah ini seperti aku waktu kecil, karena makan buah ini selalu nyangkut di sela-sela gigi haha.

Buah ini punya kulit luar yang cukup keras. Bisa aja sih digigit, tapi ga tau kenapa abis itu pasti kerasa ngilu. Mungkin karena getah kulitnya. Cara aman sih pake pisau. Tapi kalo menurut aku, menggunakan pisau seperti mengurangi nilai dari rasanya. Jadi biasanya aku pake cara yang agak brutal, dijepit di pintu atau dibanting di lantai sampai buahnya retak *haha  brutal ya. Dengan cara seperti itu buah kecapi akan memar sehingga mengeluarkan air di dalam buahnya, sehingga rasanya lebih manis dan berair. Mungkin sama seperti bawang putih yang di keprok dengan bawang putih diiris. Kan lebih enak yang di keprok alias di pukul hehe.

Untuk kecapi yang sudah matang rasanya manis. Agak sulit membandingkan rasanya dengan buah lain, mungkin tekstur dan rasanya mirip-mirip manggis *masih sepupu jauh kali :p. Cuma bedanya buah kecapi isinya lebih besar dan bijinya pun lebih besar. Buah ini biasanya dijual di pasar lokal ketika lagi musim di Kalimantan. Salah satu yang ku ketahui paling gampang nemuin buah-buahan endemik Kalimantan di pasar Terapung Banjarmasin. Beraneka buah-buahan hutan Kalimantan dijual disana. Sepertinya sih fresh langsung dari hutan. Saat ini buah ini cukup jarang dijual, karena pohon buah ini banyak yang sudah ditebang jadi rumah ataupun perkebunan sawit.



Buah kecapi di jual di pasar terapung Lok Baitan, Banjarmasin


Berikutnya, buah elai. Buah elai ini masih adeknya durian hihi. Bedanya, ukuran buah lebih kecil, warnanya oranye menyala, tidak lembek, aromanya tidak terlalu menyengat seperti durian umumnya, serta manisnya pas. Jadi kalo makan buah ini kebanyakan ga bakal bisa mabok. Kalo kata temen gue yang bule sih, dia prefer elai daripada durian. Karena katanya rasanya 'chewy' hehe. Buah ini juga musiman, tanda musim buah ini akan datang adalah dari aroma bunga di pohonnya yang wangiiiiii banget ngalahin wangi bunga melati. Tapi gue suka banget aroma bunganya, karena aromanya manis. Buah ini dijual di pasar tradisional atau di pasar buah hutan kalo di Kalimantan. Dibalikpapan sih, pasar yang jual buah2an hutan namanya pasar Butun. Dan jangan lupa, kalo mau beli pake nawar yah. Karena buah-buahan hutan di Kalimantan semakin langka dan penggemarnya cukup banyak. Jadi ketika musimnya tiba, si penjual suka kasi harga gila-gilaan.

Buah Elai
Isi buah elai berwarna oranye


Buah elai di pasar Butun, Balikpapan

Gue narsis ma buah elai

Enyaaakkkkkk

Love u elaaiiiiii!!

Silahkan dibeli elainya bu, murah meriah

SPG elai hahaha


Durian chewy booo!
Nah kalo yang dibawah ini namanya buah cempedak. Setauku sih, ga cuma di Kalimantan, buah ini juga ada di Sumatra. Pernah juga aku nemu buah ini di sebuah supermarket besar di Jawa dengan harga wow, dan merupakan hasil kiriman dari Kalimantan atau Sumatra. Padahal kalo di Kalimantan dan Sumatra, buah ini cuma dijual di pasar tradisional dan pinggir jalan. Buah ini wanginya enak.

Masih sodaraan sepertinya ama buah nangka. Bentuk buahnya mirip cuma lebih panjang dan lonjong, kalo nangka kan membulat hehe. Isi dalamnya persis nangka dengan serabut-serabutnya. Tapi tekstur dan bentuk buahnya beda. Agak sulit sih medenskripsikan rasanya. Pastinya, buah ini memiliki aroma dan rasa yang khas dan wanggiii manis. Buah ini adalah buah hutan yang paling ku suka hingga kini. Sangking mupengnya pengen makan cempedak, pernah gue minta kirimin ni buah dari Kalimantan ke Surabaya tempat gue kuliah dulu. Harga ongkir ma buahnya, mahal ongkirnya haha.

Kalo di Kalimantan keseluruhan bagian dari buah ini bisa dimakan. Bijinya seperti buah nangka bisa direbus dan dijadikan makanan yang namanya beton. Rasanya seperti singkong menurutku. Terus kulit dalamnya bisa digoreng dijadikan lauk makan atau di cemil gitu aja di cocol pake sambal, lezzat. Dan buahnya bisa dijadikan sanggar cempedak, alias buah cempedak digoreng pake tepung yang maknyusss. Haduuh, nulis gini gue jadi ngiler.

Di Kalimantan cempedak ada 2 jenis, yang satu cempedak putih dan satunya cempedak kuning. Cempedak kuning adalah yang juara. Karena rasanya manis dan legit. Kalo cempedak putih kurang manis dan kurang begitu enak. Jadi kalo mau beli cempedak hati-hati ya. Ditanya dulu cempedak putih ato kuning. Dan jangan lupa ditawar. Buah cempedak juga semakin sulit dicari. Jadi ketika mulai musim cempedak, penjualnya kasi harga gila-gilaan.


Buah cempedak yang kecil, banyak yang lebih besar lagi

Cempedak putih
Cempedak kuning
 Nah kalo yang dibawah ini buah yang lebih langka lagi, dan jarang banget orang Kalimantan sendiri tau. Gue aja taunya pas uda kerja T_T.  Kata mama ku buah ini favoritnya waktu masi muda dulu. Buah ini namanya wanyi. Bentuknya sekilas kayak mangga muda atau kedondong. Begitu dibuka dagingnya berwarna putih. Buah ini mengingatkanku pada tape. Karena teksturnya lembut dan sepertinya mengandung banyak alkohol dari rasanya. Jadi ga berani makan banyak-banyak, takut mabok.

Buah ini juga memiliki aroma khas tapi tidak begitu kuat. Buah ini lebih sulit di temui karena sudah banyak ditebang. Aku sempat beberapa kali melihat pohonnya, itupun di pedalaman Kalimantan. Maka tidak heran, buah musiman ini langka di temui di pasar tradisional Kalimantan meskipun sedang musim buah.

Pernah sekali mamaku melihat buah ini dijual dipasar dalam jumlah yang sangat sedikit dan langsung membelinya, meskipun harganya mahal. Malah sebagian dikirim ke Jawa, karena aku pengen cobain haha. Tapi ternyata rasanya kecut. Baru mamaku tau, kalo ternyata buah wanyi ada 2 tipe juga. Ada buah wanyi yang manis dan ada juga buah yang asem. Jadi meskipun sudah matang, buah wanyi yang asem akan selalu berasa asem.

Tapi akhirnya keinginan untuk makan buah wanyi yang manis terpenuhi juga. Pamanku yang tinggal di pedalaman Kalimantan (Badak), mengirimkan buah wanyi manis itu ke Surabaya. Dan rasanya maniiss. Tapi makan sedikit aja, gue dah berasa mabok haha.

Daging buah wanyi
Penampakan luar buah wanyi
 Kalo buah yang satu ini kutemukan di Tarakan, Kalimantan Timur. Gue belum pernah nemu buah sejenis ini di tempat lain di Kalimantan. Namanya buah Tarap, ada juga si yang bilang Terap. Buahnya mirip-mirip blasteran buah sukun ama buah nangka. Jadi bentuk luarnya bulat seperti sukun tapi memiliki bulu-bulu lembut dan lengket, dan didalamnya seperti nangka atau cempedak. Haha ribetnya jelasinnya, meding liat gambarnya aja.

Buah ini memiliki aroma yang kuat. Tadinya aku pikir wangi apaan, karena jarak lumayan jauh aja uda keciuman. Tapi aku ga bisa deskripsiin gimana aroma buah ini, pokoknya khas dah. Apalgi kalo buahnya dibuka, aromanya lebih semerbak. Buahnya berwarna putih, lembut dan manis. Mirip-mirip rasa manggis. Isi kulitnya yang berserabut mirip kayak nangka atau cempedak. Aduh pokoknya enak deh.

Kata temen gue yang tinggal disono, buah ini biasanya bisa ditemui di pasar lokal di Tarakan. Tapi kalo lagi ga musim yaaa ga nemu. Sebelumnya aku muter-muter nyari buah ini dipasar maupun warung buah di Tarakan, tapi ga nemu juga. Nahh cara terakhir nemuin buah ini yaaa langsung ke pohonnya. Aku nemu pedagang buah ini jauh di pinggiran kota Tarakan, ke arah menuju pantai Amal. Jalan menuju pantai Amal masih didominasi dengan hutan kanan kiri. Nah di hutan itu ada pohon buah Tarap yang kemudian dijual di depan rumah, digantung-gantung gitu di pinggir jalan. Setiap kendaraan yang lewat pasti mencium aroma khasnya.

Buah yang dijual langsung dari pemilik pohon ini lebih murah dan buahnya lebih yahud. Kata temanku, aku beruntung menemukan buah Tarap yang berkualitas dengan harga murah. Jadi kalo ke Tarakan jangan lupa cicipi buah unik ini.



Buah Tarap

Isi buah Tarap yang bagus, cantik dan manis menggigit
Sebenarnya masih banyak lagi buah-buahan endemik dan unik lainnya. Tapi berhubung sulit untuk mencarinya, atau ketika mencari buahnya pas gak musim, jadi belum ada kesempatan untuk mencicipinya.

5 comments:

I Wayan Mudita said...

Halo Ubur-ubur, salam kenal, saya ingin mengolejsi jenis tanaman buah-buahan. Mohon info bagaimana cara memperoleh bibit/benih tanaman buah-buahan lokal Kalimantan.

Lenny said...

Sepertinya ada beberapa jenis tanaman yang dijual penjual tanaman di Balikpapan seperti elai dan cempedak.Coba aja browsing, saya pernah baca ada yang jual. Buah-buahan Kalimantan lazimnya tidak dibibitkan karena biasa tumbuh sendiri di hutan, dan dipanen setiap berbuah.

Unknown said...

Nama di tempat lain wanyi disebut binjai.

Lenny said...

makasi mba fatiha infonya. iya, ada banyak nama lokal dari buah-buahan itu di setiap daerah yang berbeda. kadang-kadang saya juga jadi bingung hehe.

rizky rurubua said...

kalau di jabotabek wangi namanya kemang.. banyak itu di bogor

 

Followers