peralatan perang kalo lagi belajar. bisa ga mandi en makan nasi seharian. cm baca buku sambil nyemil dipojokan, tp kok ya ga fasih2 seee |
Lagipula
kursus bahasa asing di Bali itu lebih banyak peminatnya, karena disana pusatnya
para turis asing dari berbagai negara. Banyak pekerja yang bergerak di bidang
hospitality ataupun pekerja dari perusahaan asing yang belajar berbagai bahasa
asing disini. Jadi ada beragam kelas bahasa asing yang ditawarkan di Bali. Dan
kesempatan dibukanya kelas baru itu lebih cepat, karena selalu ada peminatnya.
Belum lagi istri-istri ‘bule’ atau calon istri ‘bule’ di Bali, biasanya juga
ambil bagian di kursus bahasa asing, untuk belajar bahasa suaminya. Sampe-sampe
seringnya gue dipikir calon istrinya ‘bule’, makanya ikutan kursus bahasa
*mentang-mentang kulit gue eksotis huh.
Tapi yang paling utama menurut gue kursus bahasa di Bali
adalah yang terrrrrrrmurah se-Indonesia. Huwakkkkk tetep yaaa ujung-ujungnya
masalah duit. Kalo ga percaya bandingin aja ama harga di kota-kota lain
termasuk kota besar seperti Jakarta en Surabaya. Kalo menurutku si, mungkin
karena persaingannya cukup banyak, dan ada banyak stok guru yang mampu
berbahasa asing di Bali (biasanya si mantan guide, orang yang pernah kerja di
luar negeri dll). Memang gurunya orang Indonesia, bukan native speaker,
tapiiiii mereka jago loh. Karena mereka juga suda berpengalaman. Bahkan, banyak
guide di Bali yang modalnya cuma kursus bahasa asing seperti ini.
Padahal gue punya temen lulusan sastra perancis ngabisin
bertahun2 kuliah biar bisa lulus, laaahhh di Bali, banyak guide yang bisa
berkomunikasi lancar bahasa perancis cuma dengan kursus bahasa perancis
beberapa level. Itupun kaumnya bapak-bapak, bukan anak muda. Jadi meskipun uda
berumur, bukan jaminan ga bisa belajar bahasa dengan cepat. Aku aja yang ambil
kursus bahasa Perancis di Bali sering pusing karena sussaaaaahhh *padahal masi
muda loh haha.
Niat awal di Bali pengen kursus bahasa Spanyol, Jerman,
Perancis, Rusia, Jepang, Korea *maruk yah. Tapi yaaa baru ngambil 3 bahasa
(Spanyol, Jerman, Perancis), uda ga punya waktu kosong lagi buat ambil kursus
bahasa yang lainnya. Lagak gueee dikira gampang belajar bahasa segitu banyak.
Cuma belajar 1 bahasa aja suda susaaahhnyaaaa ampun. Tapi gue tetep semangat
belajar, tujuan utamaku bukan untuk menguasai bahasa, tapi untuk mengerti
dasarnya dan percakapan sederhana. Dan ternyata sodara-sodara, setelah
mempelajari bahasa-bahasa itu, kusadari, bahasa Indonesia adalah bahasa yang
paling mudah dipelajari didunia hahaha.
Ya iyalaaahh, bayangin aja ketiga bahasa itu berlaku
konjugasi, yang artinya bentuk kata kerjanya berubah sesuai subjek, ditambah
berubah sesuai waktu. Belum lagi kalo konjugasinya ga beraturan
*hiyyyaaaa.Terussss mereka punya kata depan untuk kata benda, kata benda pun
punya kelamin alias gender. Yang gue maksud disini, benda diklasifikasikan
sesuai gender, jadi ada yang termasuk
benda feminim dan maskulin *bukan manusia aja yang dikategorikan cewek ato
cowok. Jadiiiiiii, ga ada cara lain selain dihafaaaalllll semua-mua ittuuuu.
Mana yang benda feminim, mana yang benda maskulin. Bahkan untuk nama negara
diseluruuuhh dunia juga pake gender. Rempong yak.
Pasti yang belum pernah mempelajari bahasa-bahasa itu
bingung, ngomong apa sih loe len.
Jadi, kalo ada yang bilang bahasa inggris itu susah, anda
salah, banyak bahasa diluar sana yang jauuuuhhh lebih susah ndro. Coba kalo
bahasa Indonesia. Ga ada perubahan kata karena waktu, ga pake perubahan kata
karena subjek, kata benda pun ga pake gender. Kalo hari ini makan, kemarin
makan, besok makan, ya kata ‘makan’nya ga berubah, tetep aja ‘makan’, gampang
kan. Huh kadang-kadang aku jadi sirik ama ‘bule-bule’ itu, gampang banget
mereka belajar bahasa kita, sedangkan kita setengah mati harus ngapalin
struktur bahasa mereka yang suka berubah-ubah itu.
Pernah temen gue di kursus protes ma gurunya, “kenapa si
kata-katanya harus berubah-ubah gitu bu?”. Huwakkkk, kita semua pada ngakak
lah. Ya iya masa protes ma gurunya. Gurunya kan cuma ngajarin. Kalo mau protes,
sama yang buat bahasa nooooh. Sebenarnya penyelesaiannya gampang, mau
dipelajari ya silahkan, kalo ga mau ya ga usa protes hahaha.
Tapi sejauh ini, meskipun hanya mampu mempelajari
dasar-dasarnya saja, aku suda seneng. Apalagi kalo bisa ber cas cis cus dengan
bahasa lain, pasti rasanya luar biasa *impian terdalam. Setiap bahasa memiliki
karakternya masing-masing, dan terkadang memiliki kemiripan dengan bahasa lain.
Menurutku menguasai bahasa tertentu bukan hanya karena kesenangan, bagiku ini
adalah salah satu cara menghormati dan menghargai bangsa lain. Selamat belajar
bahasa.
4 comments:
Kak... kalo bahasa belanda di bali ada rekomendasi gak? Hehehhee
Kursus bahasa asing di Bali memang diperlukan untuk menunjang pariwisata di sana
Ka nama tempat kursusnya apa dan alamatnya dimana? Saya tertarik belajar bahasa prancis. Terimaksih
Minta info , tempat belajar bahasa spanyol dong kawan
Post a Comment