Translate

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Biografi ‘Ubur-ubur’: Cewek cuek yang hobi keluyuran dan susah dicari karena suka menghilang seenaknya.Sering banget diomelin teman,sahabat, en ortu karena hobinya yang menurut mereka riskan. Seorang kuli (karena blom jadi bos) yang terkadang menulis tentang cerita perjalanannya hanya karena dia pelupa dan takut memori di otaknya sudah full. Baginya jika buku adalah jendela dunia maka perjalanan adalah pintu dunia.
 

Saturday, February 7, 2015

Kursus Berbagai Bahasa Asing di Bali

4 comments
peralatan perang kalo lagi belajar. bisa ga mandi en makan nasi seharian. cm baca buku sambil nyemil dipojokan, tp kok ya ga fasih2 seee

Sering banget orang nanyain, ngapain kursus bahasa aja harus ke Bali. Emang di Balikpapan ga ada? *ngina nih. Kenapa ga di Jakarta ato Surabaya? Ada alasan juga kenapa aku milih Bali, karena kalo aku milih tinggal di jakarta tuuuu ga kuat macetnya, kalo di Surabaya meskipun macet juga, alasan utamanya si gue uda pernah tinggal disono 7 tahun. Pan bosen yak. Sebagai seseorang yang suka merasakan petualangan dan pengalaman baru, pasti akan memilih tempat lain untuk tinggal. Pan selama masih bisa memilih.

Lagipula kursus bahasa asing di Bali itu lebih banyak peminatnya, karena disana pusatnya para turis asing dari berbagai negara. Banyak pekerja yang bergerak di bidang hospitality ataupun pekerja dari perusahaan asing yang belajar berbagai bahasa asing disini. Jadi ada beragam kelas bahasa asing yang ditawarkan di Bali. Dan kesempatan dibukanya kelas baru itu lebih cepat, karena selalu ada peminatnya. Belum lagi istri-istri ‘bule’ atau calon istri ‘bule’ di Bali, biasanya juga ambil bagian di kursus bahasa asing, untuk belajar bahasa suaminya. Sampe-sampe seringnya gue dipikir calon istrinya ‘bule’, makanya ikutan kursus bahasa *mentang-mentang kulit gue eksotis huh. 

Tapi yang paling utama menurut gue kursus bahasa di Bali adalah yang terrrrrrrmurah se-Indonesia. Huwakkkkk tetep yaaa ujung-ujungnya masalah duit. Kalo ga percaya bandingin aja ama harga di kota-kota lain termasuk kota besar seperti Jakarta en Surabaya. Kalo menurutku si, mungkin karena persaingannya cukup banyak, dan ada banyak stok guru yang mampu berbahasa asing di Bali (biasanya si mantan guide, orang yang pernah kerja di luar negeri dll). Memang gurunya orang Indonesia, bukan native speaker, tapiiiii mereka jago loh. Karena mereka juga suda berpengalaman. Bahkan, banyak guide di Bali yang modalnya cuma kursus bahasa asing seperti ini. 

Padahal gue punya temen lulusan sastra perancis ngabisin bertahun2 kuliah biar bisa lulus, laaahhh di Bali, banyak guide yang bisa berkomunikasi lancar bahasa perancis cuma dengan kursus bahasa perancis beberapa level. Itupun kaumnya bapak-bapak, bukan anak muda. Jadi meskipun uda berumur, bukan jaminan ga bisa belajar bahasa dengan cepat. Aku aja yang ambil kursus bahasa Perancis di Bali sering pusing karena sussaaaaahhh *padahal masi muda loh haha.

Niat awal di Bali pengen kursus bahasa Spanyol, Jerman, Perancis, Rusia, Jepang, Korea *maruk yah. Tapi yaaa baru ngambil 3 bahasa (Spanyol, Jerman, Perancis), uda ga punya waktu kosong lagi buat ambil kursus bahasa yang lainnya. Lagak gueee dikira gampang belajar bahasa segitu banyak. Cuma belajar 1 bahasa aja suda susaaahhnyaaaa ampun. Tapi gue tetep semangat belajar, tujuan utamaku bukan untuk menguasai bahasa, tapi untuk mengerti dasarnya dan percakapan sederhana. Dan ternyata sodara-sodara, setelah mempelajari bahasa-bahasa itu, kusadari, bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling mudah dipelajari didunia hahaha.

Ya iyalaaahh, bayangin aja ketiga bahasa itu berlaku konjugasi, yang artinya bentuk kata kerjanya berubah sesuai subjek, ditambah berubah sesuai waktu. Belum lagi kalo konjugasinya ga beraturan *hiyyyaaaa.Terussss mereka punya kata depan untuk kata benda, kata benda pun punya kelamin alias gender. Yang gue maksud disini, benda diklasifikasikan sesuai gender, jadi ada yang  termasuk benda feminim dan maskulin *bukan manusia aja yang dikategorikan cewek ato cowok. Jadiiiiiii, ga ada cara lain selain dihafaaaalllll semua-mua ittuuuu. Mana yang benda feminim, mana yang benda maskulin. Bahkan untuk nama negara diseluruuuhh dunia juga pake gender. Rempong yak.
Pasti yang belum pernah mempelajari bahasa-bahasa itu bingung, ngomong apa sih loe len.

Jadi, kalo ada yang bilang bahasa inggris itu susah, anda salah, banyak bahasa diluar sana yang jauuuuhhh lebih susah ndro. Coba kalo bahasa Indonesia. Ga ada perubahan kata karena waktu, ga pake perubahan kata karena subjek, kata benda pun ga pake gender. Kalo hari ini makan, kemarin makan, besok makan, ya kata ‘makan’nya ga berubah, tetep aja ‘makan’, gampang kan. Huh kadang-kadang aku jadi sirik ama ‘bule-bule’ itu, gampang banget mereka belajar bahasa kita, sedangkan kita setengah mati harus ngapalin struktur bahasa mereka yang suka berubah-ubah itu. 

Pernah temen gue di kursus protes ma gurunya, “kenapa si kata-katanya harus berubah-ubah gitu bu?”. Huwakkkk, kita semua pada ngakak lah. Ya iya masa protes ma gurunya. Gurunya kan cuma ngajarin. Kalo mau protes, sama yang buat bahasa nooooh. Sebenarnya penyelesaiannya gampang, mau dipelajari ya silahkan, kalo ga mau ya ga usa protes hahaha.

Tapi sejauh ini, meskipun hanya mampu mempelajari dasar-dasarnya saja, aku suda seneng. Apalagi kalo bisa ber cas cis cus dengan bahasa lain, pasti rasanya luar biasa *impian terdalam. Setiap bahasa memiliki karakternya masing-masing, dan terkadang memiliki kemiripan dengan bahasa lain. Menurutku menguasai bahasa tertentu bukan hanya karena kesenangan, bagiku ini adalah salah satu cara menghormati dan menghargai bangsa lain. Selamat belajar bahasa.

4 comments:

Raditya Karina said...

Kak... kalo bahasa belanda di bali ada rekomendasi gak? Hehehhee

BELAJAR BAHASA said...

Kursus bahasa asing di Bali memang diperlukan untuk menunjang pariwisata di sana

Unknown said...

Ka nama tempat kursusnya apa dan alamatnya dimana? Saya tertarik belajar bahasa prancis. Terimaksih

Unknown said...

Minta info , tempat belajar bahasa spanyol dong kawan

 

Followers