Translate

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Biografi ‘Ubur-ubur’: Cewek cuek yang hobi keluyuran dan susah dicari karena suka menghilang seenaknya.Sering banget diomelin teman,sahabat, en ortu karena hobinya yang menurut mereka riskan. Seorang kuli (karena blom jadi bos) yang terkadang menulis tentang cerita perjalanannya hanya karena dia pelupa dan takut memori di otaknya sudah full. Baginya jika buku adalah jendela dunia maka perjalanan adalah pintu dunia.
 

Saturday, September 24, 2011

Jadwal Bus Balikpapan - Samarinda

13 comments
Jadwal Bus Balikpapan - Samarinda

Alamat terminal Berangkat:
Terminal Batu Ampar
Jalan Soekarno Hatta Km 4
Balikpapan
Telpon : (0542) 419090

- Non AC : Rp 21.000
  Jam keberangkatan : 07.25 / 12.25 / 17.25 / 09.55 / 14.55

- AC : Rp 27.000
  Jam keberangkatan : 07.39 / 14.00 / 16.56

Alamat Terminal Tiba :
Terminal Sungai Kunjang (Sei Kunjang)
Samarinda
Telpon : (0541) 271583

Dari Balikpapan ke Samarinda maupun dari Samarinda ke Balikpapan, kita akan naik dan turun di terminal yang saya sebutkan diatas. Dan untuk jam keberangkatan yang saya lampirkan diatas pada prakteknya hampir gak pernah on time (biasalah). Keluar dari Terminal biasanya ngetem lagi di beberapa tempat untuk menunggu penumpang, biasanya ngaret setengah jam atau lebih dari jadwal yang ada.Samarinda juga memiliki lebih dari 1 terminal, terminal lainnya adalah terminal Lempake. Terminal ini melayani penumpang yang ingin menuju kota-kota lainnya yang lebih kecil seperti Badak, Bontang, Sangatta, Berau, dan kota-kota kecil lainnya yang letaknya lebih ke pedalaman. Untuk sampai ke terminal ini dari terminal Sei Kunjang cukup jauh, memakan waktu hampir 1 jam.

Dulu waktu aku mau ke pulau Derawan dengan jalur darat sempat bingung angkutan apa yang bisa digunakan ke terminal Lempake. Setelah kontak temen-temen yang stay di Samarinda, mereka bilang kita harus naik angkot paling gak 2x dari terminal Sei Kunjang. Heran, masa gak ada angkutan langsung ke Lempake. Pasti ada banyak penumpang yang juga ingin kesana untuk melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. Kulirik orang-orang di sekitar terminal itu, hmmm tampangnya banyak yang sangar dan keadaan terminal agak lengang. Bukannya mau bernegatif thinking, tapi radar waspada ku langsung menyala. Kebiasaan travelling sendiri sebagai wanita membuatku lebih sensitif melihat keadaan sekitar. Kutunda niatku untuk bertanya pada orang-orang terminal. Meskipun waktu itu aku berdua dengan temanku, ku ajak dia untuk keliling terminal sambil lihat-lihat. Akhirnya aku menemukan angkutan yang kita cari, ada papan kayu tipis yang bertuliskan tujuan terminal Lempake! Letaknya agak di belakang terminal Sei Kunjang, agak tersembunyi.

Setelah kami datangi ternyata sudah ada beberapa orang menunggu angkot itu berangkat, pasalnya angkutan ini baru mau berangkat kalo angkot sudah penuh. Cukup lama kami menunggu penumpang lain datang, sementara nenek di sebelahku ini sudah merengek-rengek terus pada pak sopir untuk berangkat. Tentu aja si sopir bilang, kalo mau langsung berangkat kita harus sokongan membayar kursi yang kosong. Tentu kita semua menolak, termasuk nenek itu tapi dia tetap kekeuh merengek. Selama menunggu itu aku coba untuk mencari informasi tentang angkutan yang akan kita gunakan menuju Berau. Aku tau aku harus sangat hati-hati dalam berbicara, aku pikir aku berbincang dengan bapak-bapak biasa tapi ternyata orang biasa pun bisa jadi calo kalo udah di terminal. Aku langsung diserbu beberapa orang sekaligus waktu tau aku ingin menuju Berau. Mereka berlomba-lomba untuk menawarkan angkutan langsung menuju Berau dengan menggunakan taxi kijang/Avanza dengan harga Rp 200rb!

Memang ada banyak mobil sejenis yang menawarkan jasa transportasi ke Berau dan kota lainnya yang kemudian nanti di gabung dengan penumpang lain. Meskipun murah aku sama sekali tidak tertarik untuk naik mobil itu, karena perjalanan yang cukup jauh bisa membuat kakiku pegal dalam mobil sesempit itu. Berulang kali aku bilang aku ingin naik bis kesana. Eh malah mereka bikin cerita yang aneh-aneh kalo ada jembatan yang putus sehingga bis gak bisa lewat. Aku sempat hampir percaya waktu dengar itu, tapi waktu ku liat mereka sangat gigih memaksaku ikut naik taksi kijang, aku mulai sadar kalo cerita itu cuma akal-akalan mereka. Nenek di sebelahku yang sedari tadi merengek juga sempat berbisik, "jangan percaya sama calo-calo itu". Hal ini benar-benar membuatku lebih hati-hati untuk bertanya. Untunglah gak lama kemudian ada penumpang lain yang datang, sehingga angkot yang menuju Lempake segera beranjak dari tempat itu. Fiuuhhh. Calo-calo itu benar-benar mengerikan. Sebenarnya gak ada yang salah dengan profesi mereka, tapi caranya terkadang membuat orang lain sangat tidak nyaman.

Sesampainya di terminal Lempake pun, banyak sekali taksi kijang dan avanza yang berjejer di luar terminal sambil berteriak-teriak memanggil penumpang. Mereka langsung menyerbu kami yang baru turun dari angkot dan menawarkan jasa angkutan mereka. Kali ini aku tidak mau bicara apapun, dan langsung masuk ke terminal.

Berikut beberapa kota tujuan yang berhasil ku catat dari Terminal Lempake Samarinda :

* Samarinda - Badak : Rp 15.000 (1,5 jam)
* Samarinda - Bontang : Rp 20.000 (2,5 jam)
* Samarinda - Sangatta : Rp 50.000 (4 jam)

Seperti angkutan umum yang lain, kita harus menunggu sampai angkutan penuh baru mau berangkat. Jadi gak heran nunggunya bisa jadi berjam-jam. Lucunya disini tuh ada papan petunjuk tempat keberangkatan, ruang tunggu, dan kedatangan lengkap dengan bahasa inggrisnya. Padahal Terminal Sei Kunjang yang jauh lebih besar dari ini gak ada tuh petunjuk seperti ini. Orang-orangnya pun lebih ramah dan bersahabat. Lebih baik disini dipuas-puasin deh pake kamar mandi mumpung ada, karena berbeda dengan di Jawa sepanjang perjalanan yang kita lihat ya hutan, jadi jangan harap ada pom bensin untuk numpang toilet. Kita baru bisa nemu toilet selanjutnya ketika berhenti di restoran untuk makan.

Departure Mister!

Jadwal Bus Balikpapan - Banjarmasin

19 comments
Aku masih ingat temanku yang berasal dari Polandia bertanya tentang jadwal bus dari Balikpapan ke Banjarmasin. Yang aku heran, mengapa dia gak search aja di internet. Aku selalu berfikir informasi apapun itu pasti ada di internet. Ternyata aku salah, setelah browsing sana sini tetep aja gak nemu informasi apa-apa.Pantas! Seharusnya si gak heran, secara sistem transportasi di negara kita masi amburadul. Beruntungnya posisiku pada waktu itu ada di Balikpapan, jadi dengan senang hati aku menuju terminal bus yang memiliki destinasi ke Banjarmasin dan mencatat jadwal bus di terminal itu sambil sesekali memastikannya pada staff counter yang ada disitu. Sayang aku gak pake acara foto-foto terminal itu padahal kubawa kamera! Terminalnya gak terlalu besar (masih lebih besar terminal jurusan Balikpapan - Samarinda) tapi lebih bersih dan nyaman. Perlu diketahui terminal bus di Balikpapan  gak cuma 1, setiap terminal memiliki destinasi yang yang berbeda. Ada terminal yang khusus menuju Samarinda, dan ada juga terminal yang khusus menuju Banjarmasin. Berikut aku akan menuliskan jadwal keberangkatan bus dari Balikpapan ke Banjarmasin yang infonya ter-update aku catat pada bulan Maret 2011. Dan kalau kalian masih kurang yakin, contact aja no telpon yang tertera dibawah ini.

Jadwal Bus Balikpapan-Banjarmasin

Alamat :
Jalan Soekarno Hatta Km 2,5 (P.O. Indah Jaya)
Telpon : (0542) 420289

- Non AC : Rp 110.000
  Jam keberangkatan : 12.00 / 16.30 / 17.00 / 17.30 / 18.00 / 19.30

- AC : Rp 130.000
  Jam keberangkatan : 17.30 / 20.00

- AC + DVD + Toilet : Rp 150.000
  Jam keberangkatan : 14.30

Untuk pembelian tiket bus dilayani di counter terminal, bukan di dalam bus. Dan sudah ada nomor kursinya :D Jadi kalo udah beli tiket jangan sampai ketinggalan bus karena akan hangus. Ruang tunggu di terminal ini pun dibagi berdasarkan kelas tiket yang dibeli. Ada 3 tempat ruang tunggu yang disediakan, yaitu diluar counter, didalam counter, dan didalam ruangan ber AC. Aku gak tau apa bedanya menunggu di dalam atau di luar counter. Yang pasti teman aku yang membeli tiket bus paling mahal yang ada toiletnya, dipersilahkan untuk menunggu di dalam ruangan tertutup yang ber-AC. Ternyata waktu aku tanya, emang ruang tunggu yang ber AC dan tampak bersih sekali itu disediakan untuk penumpang yang membeli tiket Rp 150.000. Oooo i see, sambil sejenak aku melirik orang-orang yang menunggu di luar counter. Lama perjalanan waktu ku tanya petugasnya sekitar 16 jam. Ku ingat-ingat dulu waktu ke Banjarmasin menggunakan mobil pribadi aku berangkat subuh nyampe Banjarmasin magrib. Kuitung-itung memang lebih dari 12 jam.

Dan kalo kalian lapar jangan khawatir, di terminal itu ada kantin yang kinclong alias bersiiihhh dan masakannya lumayan enak seperti nasi kuning khas Balikpapan (kenapa ku bilang khas Balikpapan, karena emang beda ama nasi kuning yang di Jawa, yang ini lebih yahut lebih mirip seperti nasi kuning Banjar), ada juga lontong sayur, pecel dan nasi campur. Kalo kalian mau makan yang lebih enak jalan keluar aja dari terminal, kemudian susuri jalan sebelah kiri. Nah kira-kira 100m dari situ ada rumah makan ikan dan ayam bakar enaaak!Selain itu ada juga yang jual buah-buahan untuk cemilan selama perjalanan. Dan kalo mau beli keperluan di supermarket di deket-deket situ ada supermarket Maxi, tinggal jalan lurus aja lagi. Dan kalo pengen beli Amplang alias jajanan khas Kalimantan yang terbuat dari ikan Tengiri bisa beli di toko oleh-oleh sebelah kanan dari terminal. Untuk masalah harga makanan disono sih rata-rata agak mahal daripada Jawa. Jadi lebih baik untuk bertanya dulu harganya sebelum membeli.

Dan jika kamu memiliki waktu nganggur di terminal lebih dari 1 jam sebelum bus berangkat, kamu bisa jalan-jalan seperti yang aku lakukan bersama teman polandia ku. Karena dia tipe yang ga bisa diam aja dan gatel jalan. Ku ajak aja jalan-jalan ke kuburan kristen dan Cina di deket-deket situ. O ya sebelumnya barang-barang dia titipkan ke counter terminal, gratis en aman kok. Di luar Terminal langsung nyebrang jalan raya trus jalan kearah kanan dari terminal (ingat ya arah kanan dari terminal), kira-kira 500m ada belokan ke kiri yang jalannya ber aspal. Ini salah satu yang kusuka di Balikpapan, jalanan kecil aja rata-rata ber-aspal hehe. Gak jauh dari jalan masuk, kamu sudah akan melihat kuburan kristen di sebelah kanan jalan. Ikuti aja terus jalanan yang sebelah kanannya ada kuburan kristen. Tak lama kemudian kamu akan merasakan hawa sejuk, angin sepoi-sepoi dan jejeran pohon pinus yang teduh. Jangan dikira kuburan disini sepi, cukup ramai bahkan ada warung juga. Aku suka jalan di area pemakaman ini, karena letaknya yang diatas bukit memiliki pemandangan bukit-bukit lainnya (secara Balikpapan adalah kota pinggir pantai sekaligus kota perbukitan).

Tak lama kita akan ketemu kuburan Cina mulai dari yang kecil-kecil seperti batu nisan sampai yang besar-besaarr lengkap dengan makanan dan dupa. Gerbang kuburan Cina biasanya selalu dibuka dan kita bisa masuk sambil duduk-duduk di Gazebo nya. Gazebo nya yang memiliki corak khas cina berwarna merah memiliki view bagus menghadap bukit didepannya yang penuh dengan rumah. Selain itu kita bisa mendengar suara kendaraan bermotor dan sorak sorai anak sekolahan dari arah lembah dibawah sana. Seperti suara gema, suaranya terdengar dengan jelas bahkan terdengar bunyi bel sekolah tanda jam belajar telah selesai haha. Padahal letak sekolah itu jauh dibawah kaki bukit. Jadi teringat masa-masa indah waktu aku masih sekolah disini. Juga teringat waktu aku bersama teman-temanku berteriak di atas bukit untuk menghasilkan gema suara kami sendiri. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di Kalimantan dan membuatku jatuh cinta setengah mati pada alam dan travelling.

Kuburan Cina

Tak terasa waktu nganggur temanku sudah mau habis, kita harus balik ke terminal jika tidak ingin ketinggalan bus. Sebelum kita pergi, kita sempat jalan-jalan sebentar mengitari kuburan-kuburan besar dan foto-foto (tetep narsisnya :D). Hati-hati disini ada banyak anjing, mereka gak galak sih tapi mereka sepertinya makan makanan yang disajikan untuk kuburan. Jadi ada banyak makanan yang tercecer di sekitar kuburan dan berbau agak busuk.

Perjalanan kami kembali ke terminal cukup cepat, ga nyampe 15 menit. Bus yang akan ditumpangi temanku berangkat jam 14.30 karena dia membeli tiket kelas AC yang dilengkapi dengan DVD dan toilet mengingat perjalanan cukup jauh. Tapi kami tunggu sampai jam 3 kurang, bus belum juga datang (biasanya rute bus Samarinda-Balikpapan-Banjarmasin). Jadilah untuk kesekian kalinya aku mendengar komentar tentang tidak on time nya Indonesia dari teman ku yang 'bule' ini. Aku sudah sering mendengar komentar serupa dari teman-teman 'bule' ku yang lain. Karena itu adalah fakta yang memang sering terjadi di negara ini, aku pun tidak bisa mengelak. Setidaknya aku memberikan pembelaan bahwa tidak semuanya seperti itu hehe. Dan untuk mengusir boring kita main tebak-tebakkan, kira-kira jam berapa tuh bus baru nongol. Dan ternyata dia menang! :( Tuh bus nongol tepat jam 3 teng!. Ternyata dia sudah menganalisis kalo transportasi umum di Indonesia suka ngaret rata-rata setengah jam dari jadwal.huh!

Setelah kita ber-say goodbye, dan ia memberiku souvenir lucu dari Sri Langka akhirnya aku meninggalkan terminal itu. Dan ketika aku sudah sampai di rumah, gak lama aku dapat sms dari dia yang artinya begini,"setelah kamu pergi bus gak langsung jalan, masih kira-kira 10menit kemudian baru bergerak. tau gitu tadi kamu ga usa buru-buru pulang". Trus dia sms lagi, "aku pikir dengan membeli tiket bus yang fasilitasnya paling atas, akan membuatku lebih nyaman. Tapi ternyata tidak juga, ada seorang ibu yang minta pindah kursi denganku, parahnya lagi fasilitas DVD membuatku jadi kesal. Sangat mengganggu ketenangan.Bayangkan mereka menyalakan musik dangdut keras-keras. Aku heran bagaimana semua orang disini bisa merasa tidak terganggu." hahaha. Selamat datang di Indonesia!



Jadwal Bus Samarinda - Berau

7 comments

Jadwal Bus Samarinda - Berau

Alamat  kantor :
Jadwal bus SMD-BERAU by photo
Bus Mosa Persada
Samarinda-Berau PP


SAMARINDA
Jalan Pemuda III No 30A
Contact person : 081346541588

BERAU
Jalan Gajah Mada No 2002
(0554) 21655

Jalan Jenderal A.Yani No 676
(0554) 21583

Jam keberangkatan :
1. Jam 11.40
2. Jam 14.10
3. Jam 16.40


Sebenarnya sih ada 3 jadwal keberangkatan bus dari Samarinda ke Berau seperti yang kutulis diatas. Akan tetapi pada kenyataannya dalam sehari biasanya cuma ada 1 bus yang berangkat dari Terminal Lempake. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya taxi kijang di depan terminal Lempake. Biasanya taxi kijang ini merupakan mobil pribadi seperti kijang, Avanza dan Inova yang dibuat mengangkut penumpang. Aku pernah ditawari naik taxi kijang dengan harga paling rendah 200ribu. Kalau pake bus harganya 150ribu. Enaknya naik taxi kijang lebih cepat berangkat karena jumlah penumpang yang diminta lebih sedikit dari bus. Tapi enaknya naik bus kita dapat asuransi perjalanan dan kaki gak pegel karena space nya cukup luas daripada taxi kijang yang sempit-sempitan. Uniknya bus ini kita dapat no kursi ndro! ho ho. Tapi prakteknya si selama perjalanan bisa pindah-pindah :)  Dan kursi paling seru menurutku paling depan atau sebelah pak sopir yang lebih mirip kayak Rambo! Jangan khawatir, bus ini gak pake kernet.

Tiket bus (perhartikan ada no kursinya!)



Ini dia penampakan busnya


Friday, June 3, 2011

Dimana-mana yang namanya ke 'surga' itu susah! (Perjalanan Darat ke Pulau Derawan) Part 1

4 comments


Liat dong ya, macetnyaaaaa gara-gara si Komo lewat di hutan
Yeap surga, aku menyebut Derawan sebagai kepulauan surga. Nanti kalian juga tau kenapa aku bilang begitu.Tulisan ini khususnya kutujukan pada orang-orang yang punya jiwa petualang tinggi. Bukan untuk orang yang suka mengeluh dan mudah menyerah. Karena melewati jalur darat menuju pulau Derawan ini harus memiliki mental yang kuat. haha lebay!



Itu tadi cuma intro doank biar keliatan keren sih tulisan ane :D. Tapi jujur, buat aku asyik banget menempuh jalur darat ke Derawan. Bagi kamu-kamu yang pengen coba, ku share pengalamanku melalui jalur ini.



Semuanya berawal dari keinginanku untuk merasakan sensasi perjalanan yang berbeda, aku memutuskan untuk menggunakan jalur darat dari Balikpapan menuju pulau Derawan. Bukan karena naik pesawat itu lebih mahal, tapi dapat ceritanya sedikit :p. Kalau lewat jalur darat itu lebih seru! Lebih banyak yang bisa dilihat dan punya cerita lebih banyak. Bukannya aku tidak tahu bahwa jalur yang akan kulalui itu medannya berat. Aku punya keluarga yang tinggal di pedalaman Kalimantan dan sering mengunjungi mereka sejak kecil, so sudah tau medan berat seperti apa yang dimaksud. Dan berita baiknya aku tidak sendiri, ada satu temanku yang setuju dengan ideku ini.



Pada awalnya perjalanan dari Balikpapan masih mulus. Hingga kemudian dilanjutkan perjalanan dengan rute Samarinda - Berau. Kemudian kami berhenti di kota Sangatta untuk makan malam. Kami tiba di Sangatta sekitar jam 7 malam. Tanpa dikomando para penumpang bus langsung ngacir ke toilet di belakang rumah makan. Maklumlah sepanjang 4 jam perjalanan dari Samarinda bus gak berhenti (ingat, jangan berharap bisa menemukan pom bensin untuk numpang toilet sepanjang perjalanan ini). Aku sengaja turun dari bus paling terakhir, karena males ikutan ngeroyok toilet hehe. Tiba-tiba pak sopir yang kupanggil Rambo ini (sumpah kayak Rambo!) bilang kepadaku, "Kalo mau makan ditanya dulu ya harganya."



Akhirnya setelah aku membersihkan diri di toilet dan mau pesan makan, temanku yang sudah pesan duluan berbisik "tanya dulu harganya".

Kulirik makanannya trus tanya, "emang makanmu ini berapa?"

"15ribu"

Hah?? Buset, cuma gini doank? Terdiri dari Nasi, ikan goreng kecil, ama kuah apa gitu. Yaaahhh, Kalimantan! (padahal yaa aku anak kalimantan juga haha)



Ku datangi meja prasmanan dan mulai tanya-tanya harga. Dan langsung membuatku ciut. Kutanya harga ikan yang rada gedean, ternyata 1 porsinya 35ribu yang lainnya malah bisa nyampe 50ribu! Padahal ikannya cuma sepotong! Ok, sepertinya ku pilih menu yang sama kayak temanku aja deh, yaitu menu paling murah 15 ribu. Bukannya pelit,toh cuma numpang lewat ini.



Sangatta emang kota yang kecil, tapi jangan ditanya seberapa gede gajinya kerja disini. Seperti kota-kota di Kalimantan lainnya, UMR disini emang lebih tinggi. Apalagi ada pertambangan batu bara besar di kota ini. Jadilah kota ini sangat hidup, terutama malam hari. Ada banyak sekali penginapan, tempat refleksi, tempat karaoke, spa, juga panti pijat (hah pijat??) di sepanjang jalan. Tapi herannya harga penginapan per malam ada yang dipasang cuma 65ribu per malam (penasaran gue isinya pegimane hehe). Berbanding terbalik dengan harga makanannya. Karena bus kami kebetulan nyampe Sangatta malam hari, lampu-lampu neon tempat hiburan yang kusebutkan diatas tadi cukup menyilaukan mata. Dan cukup jelas sekali jalan yang bus kami lewati ini adalah pusat kotanya. Selain tempat hiburan, ada toko-toko, counter hp, restoran, juga department store kecil. Kota ini cukup ramai, juga banyak kendaraan bermotor. Cuma busseett debunyaaaa...terbang kemana-mana. Meskipun malam hari, aku bisa melihat debu tebal yang beterbangan dari lampu sorot kendaraan yang lewat. Buru-buru aku tutup hidung.



Keluar dari pusat kota Sangatta, bus memasuki wilayah pertambangan batu bara besar yang kubilang tadi. Perusahaan tambang ini, sangat terkenal di Kalimantan (sorry ane ga mau sebutin merk hehe). Tak berapa lama kemudian, Waaww aku melihat lampu sorot yang sangat terang benderang menerangi lahan yang super luas. Disitu aku juga melihat mobil giant alias raksasa yang ukurannya sangat besar. Bahkan aku yakin tinggi kita gak sampai setengah dari tinggi ban nya. Membuatku merasa sangat kecil dan seram.



Meninggalkan wilayah tambang, bus memasuki wilayah Bengalon. Nah disini jalur yang hancur parah dimulai. Daridulu aku tau musim di Kalimantan sulit ditebak, sebenarnya sih kalo menurutku aturan musim disini gak berlaku. Karena setauku musim hujan ya panas, musim panas ya hujan hehe. Makanya disana jarang banget ada yang namanya kekeringan. Nah dijalur yang kita lewati ini sepertinya curah hujannya agak tinggi. Setidaknya dalam seminggu beberapa kali turun hujan. Kalo supirnya bilang, hampir setiap hari malah! Padahal jalur yang parah ini, gak bisa kena air sedikitpun. Karena jalannya tersusun dari tanah lumpur, gerimis turun saja sudah sukses membuat truk gak bisa kemana-mana dan harus menunggu panas biar lumpurnya agak mengeras. Itulah yang menyebabkan kemacetan berhari-hari di tengah hutan.

 

Macet cuuyyy

Muka-muka pasrah, capek, laperrrrrr penumpang

Hujan lagiiiii, diam ditempat grak!!


Aku yang posisi duduknya paling depan sebelah sopir (posisi paling strategis), melihat dengan jelas jalan yang harus kami lalui. Jalanan itu tampak lebih seram pada malam hari karena lubang-lubang besar yang menganga itu tidak terlihat sedalam apa. Ok, kemacetan pertama dimulai. Bus berhenti tepat di belakang sebuah mobil untuk mengantri lewat. Kemudian ketika giliran bus kami lewat, aku yang paling depan melihat takjub jalanan yang ada didepan. Jalan sebelah kanan berlubang besar dan tidak kelihatan apa-apa. Sedangkan sebelah kiri dipenuhi kubangan lumpur yang masih basah. Suka gak suka cuma jalur kiri yang kemungkinan masih bisa dilalui. Masih terlihat taxi kijang yang berusaha melewati kubangan lumpur itu terjebak dan beberapa orang membantu mengeluarkannya.



Tapi bus kami yang di sopiri oleh Rambo berhasil melewatinya tanpa kesulitan berarti. Dia sangat mengenal medan dan pengemudi yang handal. Bahkan dia sangat ringan tangan untuk membantu mobil-mobil yang terjebak dengan mendorongnya atau menariknya dengan bus yang kami tumpangi. Itu sebabnya kita panggil dia Rambo. Apalagi badannya yang besar dan kekar semakin memperkuat kesan itu. Tantangan lebih berat di jalur berikutnya membuat bus kami nyaris terguling ke kanan. Lagi-lagi di jalur kiri ada mobil yang terjebak. Sudah dicoba berulang kali tidak bisa keluar juga. Satu-satunya jalan adalah ditarik dari depan. Kemudian Rambo masuk ke dalam bus lalu menyalakan mesin. Aku memperhatikan Rambo waktu dia mengamati jalan dengan menggunakan sorot jauh lampu bus. Aku tau dia sedang memperkirakan seberapa dalam kira-kira kubangan lumpur panjang yang ada di hadapan kita itu sebelum memutuskan untuk melewatinya. Akhirnya dia memutuskan untuk melewati jalur kanan itu. Dan ternyata...dalam!



Bus kami serasa berenang didalam kubangan lumpur yang besar. Mesinnya meraung-raung agar keluar dari situ. Bus kami jalan sedikit demi sedikit, tetapi semakin ke depan bus kami semakin tenggelam ke kanan. Seketika bus dalam keadaan miring, hingga rasanya aku mau jatuh kearah kanan. Tiba-tiba Rambo memerintahkan kami semua untuk duduk dikursi sebelah kiri. Aku yang memang sudah duduk di kursi sebelah kiri pun sampai harus berpegangan pada jendela agar tidak jatuh. Untuk waktu yang agak lama kami dalam posisi seperti ini. Penumpang yang lain sudah mulai khawatir, dan mengatakan pada Rambo untuk tidak memaksakan diri. Masalahnya mau dipaksakan atau tidak, memang harus dipaksakan. Kalo gak gitu, gimana cara keluarnya coba. Meskipun sebenarnya memang agak menakutkan juga, aku bahkan bisa melihat dengan jelas kubangan lumpur yang sangat kental itu dari jendela di sebelahku.



Tapi bukan Rambo namanya kalo gak bisa keluar dari kubangan itu hehe. Selang beberapa menit dag dig dug di dalam bus, akhirnya bus keluar juga. Semua orang langsung bernafas lega hingga rasanya nyaris ingin tepuk tangan haha. Setelah keluar dari kubangan, Rambo langsung mengambil tali besi untuk menarik mobil yang masih terjebak di jalur kiri. Dan setelah berhasil menarik mobil itu keluar, bus kami melanjutkan perjalanan. Iseng-iseng aku bertanya "Pak, tadi tu jalur yang paling parah ya?"

"Haha bukan! Yang tadi itu masih permulaan." ujarnya

Hah??!!


Dan akhirnya tibalah kami pada kemacetan yang paling parah. Karena kendaraan yang antri sangat panjang dan malam sudah sangat larut, mau gak mau tapi harus mau, kita menginap disitu bersama puluhan kendaraan lain. Sebenarnya sih ini bukan pengalaman pertama bagiku mengalami kemacetan di tengah hutan. Aku sudah pernah terjebak macet di hutan dalam perjalanan ke Banjarmasin. Tapi tidak pernah sampai berhari-hari seperti sekarang. Mungkin karena lelah setelah melakukan perjalanan seharian, aku dan penumpang lain tertidur dengan mudah.Padahal posisi tidur kita rata-rata dah kayak ulet sutra. Kaca terbuka brrrr...dingin, kursi sempit, keras pula. Untungnya ga da nyamuk ataupun makhluk halus yang ganggu.



“kopi! rokok! nasi bungkus!”.

Hah?? Apa aku mimpi?

Tersadar dari tidur, aku menoleh ke arah suara. Aku bahkan belum sempat benar-benar membuka mata ketika melihat ada penjual nasi keliling! Heeh? Tadi malam sepertinya kita berada di hutan. Segera ku julurkan kepalaku keluar jendela, bener kok kita masih ada di hutan. "Nasi bungkus mbak?" tawar seorang ibu padaku. Kulirik sebentar, hmmm..keliatan enak. Tapi kujawab, "eh, enggak bu. makasih". Pagi-pagi gini gak selera makan nasi. Aku membawa sedikit camilan dan buah yang kubeli di terminal Lempake. Untung ku bawa apel, batinku. Aku hampir selalu bawa apel setiap melakukan perjalanan jauh. Karena selain sebagai cemilan sehat, mengenyangkan, juga berfungsi sebagai sikat gigi alami jika tidak tersedia air untuk sikat gigi hehe.



By the way sudah dari semalam gak ke toilet. Gimana ya, batinku. Ku lihat penumpang bus wanita baru datang dari luar. Kutanya aja, "mbak darimana?".

Dijawab, "dari cuci muka".

"Loh ada toilet sekitar sini?"

Penumpang lain lantas menjawab, "ada, jalan aja lurus ke belakang. Nanti ada rumah disitu, turun aja kebawah."

Oh ada rumah juga ya, batinku.

Langsung aja ku geret temanku mencari rumah yang dimaksud. Tapi begitu keluar dari bus aku tertawa begitu melihat si Rambo lagi tertidur pulas di jalan samping bus beralaskan koran dan berselimutkan sarung. Posisinya agak masuk ke kolong bus pula.Haha sepintas kayak mayat tergeletak di jalan. Dan aku juga baru sadar betapa panjangnya kemacetan itu. Karena topografi Kalimantan Timur yang perbukitan, aku bisa melihat mobil dan truk yang berjajar rapat dari bukit di depan sana sampai bukit yang ada di belakangku. Dan lebih dramatis lagi karena dihiasi dengan kabut yang turun, serta plang kayu yang ditulis ala kadarnya di pinggir jalan bergambar tengkorak bertuliskan “Harap pelan donk mas”. haha


ummm...penting ga sih sebenarnya plang ini yah


Daripada tidur sempit2an di bis, Rambo pilih tidur disini, untung semalem ga da truk gajah lewat di jalur kanan :p

Akhirnya nemu juga rumah yang di maksud. Di sebelah kiri rumah itu sudah terdengar suara ribut-ribut orang tertawa. Pasti berasal dari toilet yang dimaksud, batinku. Langsung kita ngeloyor belok kiri ke jalan yang menurun, dan ternyata hah rame amat! udah kayak ajang mandi bersama aja. Kemudian ada seseorang yang selesai mandi memberitahuku, "kalo mau mandi ngantri, rebutan sama supir-supir truk." Apa??

"Emangnya gak ada toilet lain ya pak?" tanyaku

Dijawab, "Toilet belok sebelah kiri, kalo belok sebelah kanan yang dibuat mandi supir-supir itu cuma pancuran, gak da toiletnya."

Oooo. Mending ke toliet deh. Langsung aku belok ke kiri dan eng ing eng disana aku melihat toilet ala kadarnya. Seharusnya si gak kaget, ini kan bukan kota bahkan di bilang kampung juga kagak, aku cuma liat 2 rumah kayu disini. Hmmm...sebenarnya nih toilet ga buruk-buruk amat, udah pake WC dan tersedia sumber air yang sangat melimpah karena gak ada penutup kerannya. Airnya terus mengalir, kalo di kota bisa membengkak tagihan. Penasaran nih air berasal darimana, airnya bening dan segar seperti air pegunungan di Jawa. Sangking sederhananya toilet itu hanya ditutupi dengan terpal yang sudah sangat tipis. Tapi masih lebih baik daripada gak ada. Ya sudah lah, tapi kok...loh kok gak da pintunya!!

Trus ditutup pake apa dong. Tengok kiri tengok kanan, sepertinya sih tidak ada orang yang lewat sini. Tapi ntar kalo ada yang lewat lucu dong. Aihhhhh gimana ini! Buru-buru kupanggil temanku yang menunggu dekat pancuran, kuminta dia untuk menjaga dekat toilet. Jadi kalo sewaktu-waktu ada yang mau lewat situ, dia bisa memberitahu kalo ada orangnya.

Haaahhh akhirnya terjadilah peristiwa itu, menggunakan toilet tanpa pintu! Haha


Continue to Part 2

Coba hitung tgl lahir kamu

1 comments
* coba ambil calculator terus hitung ..
Tanggal lahir kamu ,
di x 4
di + 13
di x 25
di - 200
di + bulan lahir kmu
di x 2
di - 40
di x 50
di + (2 digit/angka trkhir thn lahir kmu)
di - 10500=?????
Hasilnya akan buat kamu terkejut ....

Percakapan Antara Bayi Dengan Tuhan

0 comments
Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan,
Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil & lemah."
Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."
Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya."
Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangantan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."
Bayi : "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"
Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara."
Bayi : "Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"
Tuhan : "Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdoa."
Bayi : "Saya dengar bahwa di bumi banyak orang yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi saya?"
Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya."
Bayi : "Tapi saya pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."
Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."
Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya perlahan,
"Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"
Jawab Tuhan,
....."Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia

0 comments
Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".
Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.
Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.
Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."
Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "
Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idio*s I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'idio*s2 di pemerintahannya).
 

Followers